Follow us on Facebook

Kiat - Kiat Meraih Shalat Khusyu'

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ


Terlebih dahulu saya ingin bertanya kepada para pembaca. APAKAH ANDA SUDAH KHUSYU' DALAM SETIAP SHOLAT ANDA ? mungkin dari para pembaca bertanya balik MENGAPA SHOLAT SAYA BELUM BISA KHUSYU' ?

Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas materi yang amat penting yaitu tentang kiat kiat meraih sholat khusyu'




Khusyu' secara bahasa yang berarti as-sukuun (diam/tenang) dan at-tadzallul (merendahkan diri). Imam Ibnu Rajab berkata: “Asal (sifat) khusyu’ adalah kelembutan, ketenangan, ketundukan, dan kerendahan diri dalam hati manusia (kepada Allah Ta’ala). Tatkala Hati manusia telah khusyu’ maka semua anggota badan akan ikut khusyu’, karena anggota badan (selalu) mengikuti hati, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam: “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.

Dalam sholat dibutuhkan ketenangan, kelembutan, kefokusan saat kita menghadap kepada zat yang maha kuasa maha besar. maka dari itu saya akan memberi tips agar tercapainya sifat-sifat diatas dalam melaksanakan sholat.

1. Takut (khauf) kepada allah
   Pada sholat terdapat banyak bacaan yang mengagungkan dan memuji allah, dan disaat itulah kita sebagai makhluk yang sangat lemah dihadapan Nya pantas merasa takut kepada Nya. 


2. Menghayati makna bacaan shalat
   Al-Qurân diturunkan agar direnungkan dan dihayati maknanya, sebagaimana firman-Nya ‘Azza wa Jalla: “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (QS. Shaad: 29)                                  
   Sikap penghayatan tidak akan terwujud kecuali dengan memahami makna setiap yang kita baca. Dengan memahami maknanya maka seseorang dapat berfikir dan menghayatinya. Dan saat kata kata tidak dapat di sampaikan lagi, saat itulah mengucurlah air mata kita yang takut akan kebesaran dan kekuasaan Nya.


3. Fokus
   Ketenangan dan kelembutan dalam sholat akan menimbulkan kefokusan pada setiap gerakan dan bacaan. Maka dari dua hal yg diatas perlu adanya kefokusan padanya. Saat kita sholat tinggalkanlah terlebih dahulu hal-hal duniawi, dan pusatkan perhatian kepada apa yang dihadapan kita yaitu Rabb Semesta Alam.

    
4. Ihsan


قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ »

Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim 102).[3]


Walahul muwafik, ilaa aqmawith thariiq, wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.

#MSMA