Follow us on Facebook

Perang Zaman Now


Perang zaman sekarang


                Perang troya, perang yang pertama kali terjadi dimuka bumi ( menurut sejarah terjadi pada tahun 1200 sebelum masehi ). Mulai dari peperangan dengan pedang dan panah kemudian berevolusi menggunakkan senapan mesin sampai baru – baru ini china mengembangkan teknologi Railgun sembunyi – sembunyi, yang bisa melesatkan peluru sampai 4km/detik sekali tembak.

                Selama 350 tahun Indonesia dijajah oleh belanda dengan 3G ( Gold, Glory, Gospel ). Kemudian beralih ke jepang dan pada akhirnya, sang proklamator memproklamasikan bahwa Indonesia merdeka.

                Mungkin anda tidak sadar bahwa semuanya telah berubah termasuk metode perang. Kita sudah tak berhadapan lagi dengan peperangan secara Nampak tapi, kita sedang dihadapkan oleh peperangan tersembunyi.

Pada zaman dahulu :

Gold       : mendapatkan kekayaan suatu bangsa dengan paksaan dan monopoli

Glory     : mengambil alih pemerintahan suatu bangsa dengan mengambilnya secara paksa

Gospel : mengancam bagi yang tak mau pindah agama dan memberikan imbalan kepada yang taat

                Tapi, sekarang bukan seperti dahulu. Sekarang kita sedang dihadapkan oleh ideologi – ideologi yang menyimpang dari agama dan dari luhur nenek moyang kita. ideology yang tersebar luas di muka bumi ini dewasa ini tersimpanlah didalamnya tujuan mereka untuk melancarkan misi – misi mereka.

Inilah 3G modern yang tersebar luas :

Gold      : menanamkan perilaku komsumtif pada khalayak ramai dan tak peduli apa tujuan mereka membeli barang tersebut dan apa efeknya.

Glory     : menanamkan sudut pandang buruk dan berlaku seenaknya demi tujuannya tercapai.

Gospel : menghalalkan zina, hutang piutang makin meraja – lela berserta riba / bunga yang selangit dan membuat seseorang lalai dari agamanya demi memenuhi hasratnya.

Ini sudah lama terjadi dimuka bumi ini, apakah anda sadar bahwa anda masih dijajah?

“ udah nggak jaman perang pake pedang, saatnya perang pake ideology. Stop perang pake otot, mulai perang pake otak”